“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
QS Ar-Rum: 21
“Dan segala sesuatu Kami Ciptakan Berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
QS Az-Zariyat: 49
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah SWT yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah SWT adalah pengawas atas kamu.”
QS An-Nisa: 1
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.”
QS An-Nur: 32
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
QS Al-Hujurat: 13
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Matius 19:6
“Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”
Kolose 3:14
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
Kejadian 2:24
“sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Markus 10:8-9
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”
Ibrani 13:4
“Dalam sebuah pernikahan kalian disatukan demi sebuah kebahagiaan dengan janji hati untuk saling membahagiakan. Bersamaku engkau akan hidup selamanya karena Tuhan pasti akan memberikan karunia sebagai pelindung dan saksi dalam pernikahan ini. Untuk itulah kalian dipersatukan dalam satu keluarga.”
Rgveda : X.85.36
“Wahai pasangan suami-isteri, semoga kalian tetap bersatu dan tidak pernah terpisahkan. Semoga kalian mencapai hidup penuh kebahagiaan, tinggal di rumah yang penuh kegembiraan bersama seluruh keturunanmu.”
Rgveda : X.85.42
“Hendaknya hubungan suami-isteri dilandasi oleh kesetiaan dan berlangsung hingga selamanya. Singkatnya kesetiaanlah yang menjadi hukum yang tertinggi dalam membina keharmonisan sebuah keluarga.”
Weda Smrthi : IX.101
“Hendaknya laki-laki dan perempuan yang terikat dalam sebuah perkawinan, mengusahakan dengan tiada henti-hentinya untuk menjaga keutuhan keluarga dan jangan hendaknya melanggar kesetiaan antara satu dengan yang lain.”
Weda Smrthi : IX.102
“Wahai pasangan suami-isteri, kembangkanlah cinta kasih di dalam dirimu, tekun dan tetaplah berkarma dalam menggapai kebahagiaan. Karena hanya orang yang bersungguh-sungguhlah mendapatkan keberhasilan dalam berkeluarga.”
Atharvaveda : VI.122.3
“Bila dalam perjalanan hidupmu, engkau menemukan seorang teman yang bijaksana dan cocok untuk hidup denganmu, hendaklah engkau berjalan bersamanya, dengan gembira dan penuh kesadaran mengatasi segala bahaya.”
Dhammapada XXIII – 328
“Kebahagiaan duniawi terbesar yang dapat dialami manusia adalah perpaduan dari pernikahan yang mengikat dua hati yang saling mencintai menjadi satu.”
Sutta Pitaka – Digha Nikaya
“Mereka akan menjadi suami istri yang berlimpah berkah keberuntungan Apabila keduanya memiliki : Keyakinan, kedermawanan, ketrampilan, Ucapan saling mencintai satu sama lain dan hidup sesuai dengan Dhamma.”
Angutara Nikaya Bab VI.3; Sutta ke 53
“Perkawinan yang berbahagia adalah perpaduan antara dua insan yang saling mencintai, saling menghargai, saling menghormati dan saling setia.”
Sigalovada Sutta
“Apabila sepasang suami istri ingin selalu bersama-sama dalam kehidupan ini maupun dalam kehidupan yang datang, maka ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu keduanya harus setara dalam keyakinan (saddha), setara dalam sila, setara dalam kemurahan hati (caga), dan setara dalam kebijaksanaan/ pengertian (pañña).”
Anguttara N II, 62